Partai Gerindra menyatakan kesiapannya untuk menerima Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjelang Pemilihan Presiden 2024. Keputusan ini muncul karena pandangan politik yang dianggap sejalan antara Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, dengan Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, menganggap bahwa Prabowo, SBY, dan AHY memiliki latar belakang militer dan telah sukses membangun partai politik mereka masing-masing. Dalam 10 tahun terakhir, Partai Demokrat telah memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden. Ini menjadi alasan tambahan mengapa Partai Gerindra optimistis bahwa kerja sama antara keduanya akan berhasil.

Meskipun ada potensi perbedaan dalam tujuan dan arah politik mereka, Partai Gerindra percaya bahwa perbedaan ini dapat diatasi melalui dialog dan diskusi yang mendalam. Partai Demokrat telah menyatakan kesiapannya untuk mengadopsi pendekatan politik yang segar dan bersih, serta terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain yang memiliki nilai dan etika politik yang serupa.

Kedekatan antara SBY dengan Megawati Soekarnoputri dari PDIP dan antara AHY dengan Puan Maharani semakin memperkuat pandangan bahwa koalisi politik di Indonesia mengalami pergeseran yang menarik. Namun, akan tetap menjadi tantangan untuk menyatukan visi dan tujuan yang berbeda dalam sebuah koalisi yang efektif.

Seiring perjalanan menuju Pemilihan Presiden 2024, kerja sama antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat akan menjadi perhatian penting dalam perpolitikan Indonesia. Dengan dialog yang terbuka dan pendekatan yang konstruktif, mereka berharap dapat mencapai kesepakatan yang akan menguntungkan kedua belah pihak dan, pada akhirnya, rakyat Indonesia.